24 September 2007

INTEGRITAS

Integritas berasal dari bahasa Latin “ integrate “ yang artinya komplit. Kata lain dari komplit adalah tanpa cacat, sempurna, tanpa kedok. Maksudnya adalah apa yang ada di hati dan yang kita ucapkan, yang kita pikirkan dan yang kita lakukan adalah sama.

Ada orang yang dalam hatinya dan apa yang diucapkannya berbeda, dihati marah-marah tapi dengan muka manis mengatakan, “ Syalom” atau “ Tuhan memberkati anda “. Ada pula orang yang apa yang dikatakannya dan apa yang dilakukannya berbeda. Orang ini mengatakan bahwa sebagai orang Kristen kita harus rajin berdoa padahal dia sendiri tidak pernah berdoa atau jarang berdoa.

Orang yang berintegritas adalah

  • Orang yang tidak memakai kedok.

Contoh : Ada seorang hamba Tuhan yang siap untuk berkotbah. Dia memakai jubuh warna putih bersih yang memang dia siapkan untuk kotbah. Sambil menunggu waktu untuk beribadah dia minum secangkir kopi. Lalu ada seorang anak kecil yang berlari-lari dan tanpa sengaja menyenggol tanggannya sehingga kopinya tumpah dan mengotori jubahnya. Sudah tidak ada waktu untuk berganti pakaian. Hamba Tuhan ini snagat marah tapi ketika dilihatnya ibu si anak datang mendekat, ternyata dia adalah donator terbesar di gerejanya, apa yang hamba Tuhan ini katakana ketika si ibu meminta maaf ? “ O … tidak apa-apa, namanya juga anak kecil. “ dengan muka manis. Bila kejadian yang sama terjadi tapi orang tua dari si anak adalah jemaat yang menerima bantuan dari gereja, apa yang akan dilakukan oleh hamba Tuhan ini ? Dengan nada agak marah tapi tetap menjagi image sebagai Hamba Tuhan ia akan mengatakan, : Bu, anaknya jangan dibiarkan berlari-lari disini.” Tapi apa yang akan dikatakannya bila anak itu adalah anaknya sendiri ? “ Ma, kamu ini istri macam apa, jaga anak saja tidak bisa !!!”

  • Orang yang bertindak sesuai dengan ucapan

Contoh : Bapak A selalu menekankan pada anaknya bahwa mereka harus hidup jujur. Suatu hari Bapak A pulang kerja dalam keadaan yang sangat capai lalu telepon rumah berbunyi dan si Anak berkata, “ Pa, ada telepon untuk papa dari Om B.” Si B adalah tempan Bapak A yang suka hutang, maka Bapak A berkata kepada anaknya, “ Bilang Papa belum pulang dari kantor.”

  • Sama di depan dan dibelakang

Contoh : Si A sangat sebal dengan salah satu anak FAnya, Si B, karena selalu menimbulkan banyak kesulitan, ketika ketemu di FA maka sebagai gembala FA Si A berkata apa pada Si B ? “ Syalom, apa kabar ? Senang melihat kamu bisa datang ber-FA ?” tapi ketika dia berbicara dengan anggota yang lain maka gembala ini akan mengatakan, " Bila dia tidak datang atau pindah FA pasti suasana FA kita lebih baik."

  • Konsisten antara apa yang diimani dan kelakuannya

Contoh : Ada banyak orang yang berkata,”Tuhan itu baik.” Tapi ketika ada masalah dia berhenti ke gereja, berhenti berdoa, berhenti pelayanan. Bila Tuhan itu baik maka ketika dalam masalah seharusnya tetap berdoa, tetap ke gereja, tetap pelayanan.

  • Konsisten antara nilai hidup yang dianut dan hidup yang dijalankan

Bila kita percaya bahwa Firman Tuhan adalah pelita bagi kaki kita maka segala yang kita lakukan harus sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan apapun resikonya

Contoh : Ada orang yang naksir, kaya, baik, ganteng tapi tidak seiman sedangkan usia kita sudah diatas 35 tahun tetapi karena kita tahu bahwa ini tidak sesuai dengan Firman Tuhan maka tanpa ragu langsung berkata, : Tidak".

Mengapa kita harus memiliki integritas ?

  1. Karena integritas adalah kualitas yang Tuhan cari dalam diri seseorang. 1 Petrus 1 : 16 mengatakan demikian “ Kuduslah kamu ! Sebab Aku kudus “ Sebagai mahkluk yang diciptakan menurut citra diri Allah, Allah menghendaki kita untuk berusaha menjadi sama dengan Dia.
  2. Integritas menentukan masa depan kita

Orang yang memiliki integritas pasti memiliki masa depan yang lebih baik karena dia adalah pribadi yang benar dihadapan Tuhan dan manusia.

  1. Integritas kita berpengaruh pada lingkungan

Bila kita hidup sebagai orang yang berintegritas maka apa yang kita lakukan sedikit banyak akan diikuti oleh orang yang disekitar kita apalagi bila kita adalah seorang pemimpin. Cara berpikir kita akan diikuti oleh orang yang kita pimpin.

  1. Integritas adalah kotbah yang hidup

Bila kita hidup sebagai orang yang memiliki integritas maka orang akan mengenal bahwa orang Kristen adalah orang yang berintegritas, apa yang kita katakana dengan mudah akan di terima oleh orang lain sehingga kita lebih mudah menginjili mereka karena hidup kita sudah memberikan kesaksian yang banyak pada mereka.

Tokoh-tokoh yang memiliki integritas dalam Alkitab, diantaranya :

  1. Samuel ( 1 Samuel 12 : 1 -4 )
  2. Ayub ( Ayub 2 : 3 )
  3. Yesus ( Matius 22 : 16 )
  4. Paulus ( 2 Korintus 1 : 12 ).

Integitas tidak datang dengan sendirinya tapi harus dibangun lewat proses dan komitmen.

Kunci mengembangkan integritas :

  1. Perhatikan hal-hal yang kecil

Segala sesuatu selalu dimulai dari hal-hal kecil. Saya pernah menyusun sebuah puzzle yang besar dan saya memulainya dengan meletakkan sebuah potongan kecil. Kita juga sering tersandung karena hal-hal yang kecil. Karena itu selalu perhatikan hal-hal kecil, perkara yang sepele.

  1. Katakan “ TIDAK “ pada pencobaan

Ketika pencobaan datang kita punya kuasa untuk berkata tidak. Sekalipun bila kita melakukan tidak ada orang yang tahu. Tapi kita dan Tuhan tahu bila kita telah jatuh dalam pencobaan.

  1. Jangan bedakan kehidupan di depan umum dan ketika tidak di lihat oleh orang.

Jangan ingin di puji orang. Lakukan apa yang seharusnya kita harus lakukan baik dilihat atau tidak oleh orang lain karena kita melakukannya untuk Tuhan.