27 July 2007

Cara Hidup Orang Percaya

1 Tesalonika 5 : 16 - 22

Kotbah yang paling dahsyat adalah kotbah yang dilakukan melalui teladan hidup. Penginjilan yang paling berhasil adalah penginjilan yang dilakukan melalui teladan hidup. Karena itu sangat penting bagi kita untuk tahu bagaimana seharusnya kita hidup sebagai orang percaya. Kekristenan bukanlah agama tetapi bagaimana cara hidup kita. Kita dikenal sebagai orang Kristen bukan karena setiap minggu ke gereja tapi karena dalam hidup kita sehari-hari nyata pribadi Kristus. Sudah sesuaikah cara hidup kita saat ini dengan kebenaran Firman Tuhan ?

1, Bersukacita senantiasa

Akhir-akhir ini banyak orang sudah berhenti bersukacita karena keadaan yang diarasa semakin hari semakin berat. Di Jepang ada program untuk mengajari orang untuk tertawa. Kenapa tertawa saja harus diajari ? Karena tekanan hidup yang sangat tinggi membuat banyak orang Jepang menjadi stress dan memutuskan untuk bunuh diri. Banyak alasan untuk kita tidak bisa bersukacita tetapi ada satu alasan yang membuat kita terus bersukacita.yaitu ada Yesus dalam hidup kita.

Sukacita kita bukan berdasarkan keadaan disekeliling kita. Sukacita kira berasal dari Tuhan. Bukan keadaan disekitar kita yang membuat kita bersukacita atau tidak tapi bagaimana cara kita merespon apa yang terjadi disekeliling kita itu yang menentukan apakah hari ini kita akan bersukacita atau tidak.

Kalau setiap hari kita mulai hari dengan mencari Tuhan, meminta campur tangan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita maka sepanjang hari, apapun yang terjadi kita tetap bersukacita karena kita tahu apapun yang terjadi pada hari itu sudah seijin Tuhan dan Tuhan bekerja bersama kita untuk mendatangkan kebaikan. Maka tidak ada lagi alas an untuk tidak bersukacita.

2. Tetaplah berdoa

Berdoa bukan hanya ketika kita menghadapi masalah tapi berdoa harus kita lakukan setiap waktu. Ada kehidupan doa dan ada waktu doa. Waktu doa adalah waktu yang khusus kita sediakan untuk berdoa, tidak diganggu oleh aktivitas lain. Alangkah baiknya bila kita memiliki minimal 2 waktu doa setiap hari yaitu pagi hari dan malam hari. Kita awali dan akhiri hari kita dengan doa. Kehidupan doa adalah bagaiman kita membungkus kehidupan kita dengan doa. Kita bisa menyetir sambil berdoa, bekerja sambil berdoa, memasak sambil berdoa. Bila kita setiap saat berkomunikasi dengan Tuhan maka damai sejahtera surgawi itu akan kita rasakan sepanjang hari. Kalau hati kita ada damai sejahtera maka cara kita melihat dan merespon suatu keadaan akan berbeda dengan orang yang tidak memiliki damai sajahtera.

3. Mengucap syukur dalam segala hal

Adalah mudah bagi setiap kita untuk mengucap syukur ketika diberkati, ketika sembuh dari sakit, ketika menerima mujijat. Tapi apakah kita tetap bisa bersyukur ketika kita sedang berada dalam suatu tekanan ?? Saat yang terbaik bagi kita untuk mengucap syukur adalah saat kita merasa tidak bisa mengucap syukur.

Suatu hari saya memiliki klien yang berminat untuk membeli sebidang tanah, dalam proses tawar menawar klien tersebut minta waktu beberapa hari untuk mempertimbangkan harga yang diminta oleh penjual. Beberapa hari kemudian saya telepon klien ini dan jawabannya mengecewakan. Rupanya, ketika akan menelepon saya dia kehilangan nomor telepon saya, jadi dia ke lokasi yang akan dibelinya, dilokasi tersebut terpaang nama dan nomor telepon teman saya. Karena klien tersebut takut tanah itu keburu dibeli oleh orang lain maka dia menelepon teman saya dan negosiasi harga. Akhir cerita klien tersebut membeli dari teman saya. Sedih …. Saya sudah negosisi diawal tapi teman saya yang dapat tanda jadinya. Peraturan di kantor siapa yang berhasil membaw tanda jadi ya dia yang berhak menerima komisi. Saat itu saya sedang perlu uang dan sangat berharap dapat komisi dari transaksi ini. Tapi gak bisa berbuat apa-apa. Yang saya lakukan waktu itu mengucap syukur untuk hal-hal yang baik yang saya alami hari ini sambil menangis karena gak jadi terima komisi. Tapi ketika saya bersyukur, bersyukur, bersyukur saya merasakan damai sejahtera meliputi hati saya. Ada suatu penghiburan ilahi sehingga kesediahan itu tiak berlarut-larut. Mungkin teman saya waktu itu lebih membutuhkan uang dibanding saya jadi Tuhan memberi berkat itu untuk teman saya. Ketika esok saya ketemu teman saya, saya sudah bisa tersenyum. Tidak ada kecewa dan sakit hati. Hubungan kami tetap baik hingga saat ini.

4. Janganlah padamkan Roh

Seringkali tanpa sadar kita memadamkan Roh dalam hati kita, dengan cara bagaimana ? Sewaktu kita sedang asyik lihat film tiba-tiba dalam hati kita ada kerinduan untuk berdoa. Tapi karena filmnya lagi seru, kita tunggu sampai filmnya selesai baru berdoa. Saat film selesai kerinduan kita untuk berdoa juga sudah hilang. Sekalipun kita berdoa tapi hadirat Tuhan yang kita rasakan tidak akan sebesar ketika kita langsung mentaati suara Roh. Bila Roh ini sering kita abaikan maka makin lama telinga rohani kita semakin tumpul dan tidak peka lagi akan pimpinan Roh. Jadi, mulai sekarang jangan abaikan suara Roh.

5. Jangan anggap rendah nubuatan

Ada orang-orang yang tidak percaya nubuatan tapi ada orang-oang yang sangat senang dengan nubuatan. HAmba Tuhan yang memiliki karuni berubuat biasanya setiap pelayanan akan dihadiri oleh banyak jemaat. Saya punya rekan yang hafal dengan jadwal seorang hamba Tuhan yang memiliki karunia nubuatan dan selalu berusaha menghadiri kebaktiannya. Tidak salah tapi kalau tidak ada buah dalam kehidupannya untuk apa ?? Saya tidak anti nubuatan tapi saya juga tidak pernah datang beribadah karena ingin dinubuatin oleh hamba Tuhan. Kalau ada hamba Tuhan yang bernubuat untuk saya, saya akan berdoa untuk nubuatan itu. Kalau itu memang dari Tuhan, maka akan tampak langkah-langkah selanjutnya tidak hanya berhenti dinubuatan saja.

6. Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik

Segala sesuatu yang tampaknya baik belum tentu benr dimata Tuhan, kita diminta untuk melakukan apa yang benar dimata Tuhan bukan apa yang baik menurut standar nilai masyarakat kita sekarang.

Suatu hari ssya makan siang bersama beberapa rekan. Kemudian rekan saya ini bertanya, kamu ijinkan tidak bila anakmu kelak menikah tidak dengan orang yang seiman ? kalau saya pribadi tidak ada masalah dengan kepercayaan menantu saya sekalipun saya ingin anak saya menikah dengan yang seiman tapi yang akan menjalani hidup nikah kan anak saya bukan saya jadi biarkan dia yang menentukan apa yang terbaik untuk dirinya. Teman saya yang satu setuju dengan pendapat teman yang ini. Teman yang ketiga mulai ragu dan dia menjawab rasanya tidak boleh tapi saya tidak tahu kalau nanti saya berubah pikiran. Dan saya yang terakhir berkata, kalau saya, tidak setuju bila anak saya tidak menikah dengan yang seiman. Karena itu harus ada tindakan kongkrit yang harus saya lakukan dari anak saya dalam kandungan. Selalu membawanya kepada Tuhan, memberikan teladan hidup rumah tangga yang dibangun dalam Tuhan jadi, saya tidak perlu berdebat dengan anak saya ketika dia akan menikah. Karena sudah pasti dia hanya akan menikah dengan orang yang seiman.

7. Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan

Jangan merasa rohani kita kuat lalu kita bekerja atau bergaul akrab dengan sembarang orang. Bila seorang pelayan Tuhan yang sudah puluhan tahun melayani kemudian hari memutuskan untuk mebuka usaha karoke, apa ada yang menjamin kalau pelayan Tuhan ini dapat mengakhiri hidupnya tetap sebagai orang yang cinta Tuhan ??? Seorang percaya yang jual barang selundupan apakah bisa merasakan damai sejahtera Tuhan ?

Jangan pernah merasa kita sudah cukup rohani sehingga berani bermain-main ditepi dosa.

Marilah kita hidup sebagaimana Tuhan menghendaki kita hidup. Bukan dengan standart dunia yang terus berubah tetapi dengan standart yang telah Tuhan tetapkan, yang tidak pernah berubah.

Selamat hidup menurut Firman Tuhan