17 November 2015

Jangan menghakimi



Ketika Tuhan menempatkan Adam dan Hawa di taman Eden dan menjadikan mereka sebagai pengelola taman itu, Tuhan mengijinkan Adam dan Hawa hidup dari hasil taman yang mereka kelola. Adam dan Hawa boleh memakan buah yang ada dalam taman Eden kecuali buah dari satu pohon yaitu pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat.

Menurut saya secara pribadi adalah baik jika saya mengetahui mana yang baik dan mana yang jahat jadi saya bertanya-tanya mengapa Tuhan tidak mengijinkan manusia tahu mana yang baik dan mana yang jahat jadi saya mempelajari lebih lanjut mengenai larangan Tuhan ini.

Kejadian 2 : 16 – 17
Lalu TUHAN Allah member perintah ini kepada manusia :”Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”

1 Raja raja 3 : 9
Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini ?

Ternyata, pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat diperlukan untuk menghakimi. Dari semula Tuhan tahu bahwa menghakimi bukanlah pekerjaan yang dapat dilakukan oleh manusia karena itu Tuhan tidak menyerahkan tugas ini kepada manusia. Dalam perjanjian baru kembali ditegaskan bahwa Tuhan tidak menghendaki manusia saling menghakimi. 


JANGAN MENGHAKIMI
Matius 7 : 1 – 2
Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena ddengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu. 

Roma 2 : 1 – 2
Karena itu, hai manusia, siapapun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama.

Dari semula penghakiman adalah bagiannya Tuhan dan Tuhan tidak pernah menyerahkan bagiannya untuk dikerjakan oleh manusia, karena :


TUHAN HAKIM YANG ADIL
Yeremia 11 : 20a
Tetapi, TUHAN semesta alam, yang menghakimi dengan adil, yang menguji batin dan hati.

Manusia hanya melihat apa yang dilihat oleh mata dan mendengar apa yang didengar oleh telinga lalu membuat kesimpulan dari apa yang dilihat dan didengarnya. Atas dasar ini maka manusia tidak dapat membuat penghakiman yang benar karena itu Tuhan tidak menyerahkan tugas menghakimi kepada manusia.

Tuhan dapat melihat jauh ke dalam hati manusia dan Tuhan tahu semua yang terjadi, tidak ada yang dapat ditutupi sehingga penghakiman yang Tuhan lakukan adalah penghakiman yang adil.

Yang Tuhan inginkan dari kita adalah mengasihi satu dengan yang lain seperti Yesus telah lebih dahulu mengasihi kita. Jika ada sesama kita yang melakukan kesalahan Tuhan mau kita mengampuni dan membantu dia untuk bertobat dari kesalahannya bukan menghakiminya dan menghukumnya.

YANG SEHARUSNYA KITA LAKUKAN
Roma 14 : 13
Karena itu, janganlah kita saling menghakimi lagi ! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini : Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung !

Labels: , ,

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home