05 September 2008

Engkau Harus Menabur Benih

… “ Beginilah hal Kerajaan Allah itu : Seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui oang itu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera meyabitnya, sebab musim menuai sudah tiba.” ( Markus 4 : 26-29 )

Tidak ada suatu apaun di dunia ini yang tidak berasal dari benih. Tuhan menaburkan Firman-Nya ketika menciptakan bumi dan segala isinya ( Kej 1 : 1 – 2; 14; Yoh 1 : 1 – 3 ). Bahkan Yesus pun adalah “ Benih “ yang ditabur ke duniauntuk mati dan menghasilkan tuaian anak manusia manuk kedalam kerajaan-Nya ( Ibr 2 : 9-10; Yoh 12 : 23 – 24 ). Benih merpakan sesuatu yang sangat kecil dan tidak berarti tetapi jika ditanam di media tanah yang tepat, maka beberapa hari kemudian benih itu meumbuhkan tunas yang memberikan pengharapan. Seorang petani memiliki iman terhadap benih dan tanah di mana ia menabur, dia yakin dia pasti menuai.
Sama halnya dengan prinsip kerja Kerajaan Allah yakni berlakunya prinsip tabur dan tuai. Di dalam Kerajaan Tuhan, segalanya dimulaidengan benih yang ada di tangan kita ( penabur ), benih itu harus kita tabur di tanah yang subur. Lalu kita tidakperlu memusingkan bagaimana caranya benih itu bertumbuh karena Tuhanlah yang memberikan pertumbuhan ( 2 Kor 9 : 10 – 11 ).
Tugas kita adalah menabur benih yang kita miliki, percaya kepada kemampuan Tuhan untuk memberikan pertumbuhan yang baik kepada benih itu,menantikan masa menuai tiba dengan penuh harapan dan tanpa kenal lelah, dan jika tiba saatnya kita akan menuai ( Gal 6 : 7 ). Ingat, tidak ada petani yang bosan menantikan masa menuai lalu pergi meninggalkan ladangnya karena putus asa alam penantian.
Prinsip manabur dan menuai tidak hanya berlaku pada tumbuh-tumbuhan saja, tetapi berlaku dalam kehidupan kita pula. “Jangan sesat ! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu jugayang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.” ( Gal 6 : 7 – 8 )
Tuhan mengatakan jangan sesat, sebab Tuhan tidak bisa dipermainkan. Orang yang menabur dalam dagingnya akan menuai kebinasaan, tetapi mereka yang menabur dalam Roh akan menuai hidup yangkekal. Kedua ayat itu memiliki dua arti, maksudnya apabila kita menabur secara rohani akan dibawa sampai pada kerajaan surga. Tetapi apabila kita menabur hal daging maka kita akan menuai hal daging pula.
Selama kita menumpang di bumi ini maka kita tidak bisa lepas dari musim menabur dan menuai ( Kej 8 : 22 ). Ketika kita menabur tidak dapat sekaligus kita menuai sebab kita membutuhkan waktu untuk sampai pada masa penuaian. Demikianlah kita sebaai orang Kristen, jikalau kita menabur hal-hal rohani atasu jasmani maka dalam jangka waktu tertentu kita akan menuai hal rohani dan jasmani, bahkan menuai hal rohani itu berlangsung terus sapai masuk pada Kerajaan Allah ( Wahyu 14 : 13 )

Salah satu hal terbaik yang dapat anda lakukan jika anda sedang menghadapi masalah adalah membantu orang lain menyeleaikan masalahnya. Jika anda ingin impianmu digenapi, bantulah seseorang untuk meraih impiannya. Mulailah dengan menabur sejumlah benih maka Tuhan akan memberimu tuaian. Dikala kita memenuhi kebutuhan orang lain, maka Tuhan akan memenuhi kebutuhan kita. ( Fil 4 : 13, 19 – 20 )


Sumber : Buku panduan Doa Puasa 40 Hari ( 28 Agustus – 6 Oktober 2008 ) HARVEST TIME

Labels: