10 September 2008

Menabur Perbuatan Baik

“Jangan kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktuya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah” ( Galatia 6 : 9 ).

Ketika Allah menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya, Ia telah menetapkan sebuah hukum yang berlaku di alam ciptaanNya, yaitu “ Hukum tabur-tuai”. Semua tumbuh-tumbuhan dibumi akan berbuah melalui suatu proses yang dikenal sebagai tabur tuai. Suatu ketika Allah murka terhadap manusia, karena perbuatan mereka, ( Kejadian 6 ), maka didatangkanNya air bah untuk memusnahkan semua makhluk termasuk tumbuh-tumbuhan di bumi ini, kecuali nabi Nuh dan keluarganya beserta sepasang-sepasang segala jenis binatang. Setelah air bah menjadi surut kembali, dan Nuh keluar dari bahteranya, lalu Nuh mempersembahkan korban kepada Tuhan. Sewaktu Allah mencium bau persembahan itu dan pada saat itulah Allah berfirman dalam hatiNya ( Kejadian 8 : 20 – 22 )

Sekarang kita akan melihat aplikasi dari hukum tabur tuai seperti raja-raja yang memerintah di perjanjian lama; Raja Yerobeam ( Israel Utara ); Raja Manasye ( Raja Yehuda ). Setiap kali raja-raja pada perjanjian lama telah berbuat dosa di hadapan Tuhan, maka rakyatnya yang ikut menuai akibatnya. Jadi, raja menabur kesalahan, rakyatnya menuai kesengsaraan.

Kita menuai apa yang telah ditabur terlebih dahulu, contohnya Yesus yang telah memberikan hidupnya bagi kita semua, di Golgota, supaya kita beroleh pengampunan akan dosa kita. Tuhan menabur dengan memberikan anak TunggalNya, kita menuai hidup kekal ( Yohane 3 : 16 ). Jadi apabila kita menabur yang baik, kita akan menuai hasilnya, pada musim yang telah ditentukan Tuhan.

Ada alasan mengapa orang menjadi jemu untuk menabur yang baik. Iblis senantiasa mengganggu pikiran kita dengan mengatakan menabur kebaikan adalah sesuatu yang berat, karena tidak segera melihat hasilnya, akhirnya kita menjadilemah karena selalu mendengar suara orang lain, tidak mempercayai dan mengalami firman Tuhan. Jadi, apabila kita menabur yang baik, kita akan menuai hasilnya, pada musim yang telah ditentukan Tuhan.

Jangan jemu untuk menabur kebaikan. Sebab firman Tuhan mengatakan: Hendaklah kebaikanmu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! ( Filip 4 : 5 ). Bukan untuk maksud pamer, tetapi supaya nyata Kristus yang ada di dalam diri kita. Kebaikan yang harus ditabur adalah kebaikan yang Tuhan ciptakan dalam hidup kita. Bukan kebaikan yang meminta pamrih. Sama halnya sperti Yesus, Ia selalu berbuat baik kepada kita semua.

Menabur perbuatan baik maka kita akan menuai juga perbuatan baik. Jika menabur jahat maka kita akan menuai kejahatan. Karena apa yang kita tabur akan kita tuai juga.

Melalui doa puasa ini marilah berkomitmen pada Tuhan: Aku mau menabur perkara baik bagi kemuliaan nama Tuhan. Amin.


Mulai mengharapkan berkat dari Tuhan. Mulailah bersiap-siap untuk menerima promosi dan kemajuan secara supranatural. Anda harus memberi ruang bagi kemajuan di dalam pikiranmu, selanjutnya Tuhan yang akan membuat hal-hal tersebut digenapi. Anda harus belajar memperluas visimu, memandang masa depan dengan mata imanmu, sebab pikiranmu yang salah akan menghambat hal-hal yang baik terjadi dalam hidupmu. Tuhan tidak akan mencurahkan ide-ide kreatif yang segar dan berkat-berkatnya ke dalam sikapmu yang lama ( Matius 17 : 20 )

Sumber : Buku Panduan Doa Puasa 40 hari ( Tema HARVEST TIME )

Labels: , ,