14 September 2008

Penguasaan DIri / Ketaatan

"Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus (1 Korintus 11:1)

Kata "jadilah pengikut" berarti Paulus, ia ingin setiap orang yang diajarnya meneladani pribadi Kristus. Paulus tetap rendah hati dalam mengikuti Kristus, walaupun ia memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi dibanding dengan dengan orang lain. Ia menyadari bahwa dihadapan Tuhan dirinya tidak ada apa-apanya. Ada dua hal yang ditemukan Paulus dalam diri Tuhan Yesus yang memang patut untuk diteladani, yakni:

Penguasaan Diri. Yesus memulai pelayananNya di bumi ini, ia telah belajar mengenai penguasaan diri. Salah satu contohnya, yaitu: tatkala ia dicobai oleh iblis di padang gurun sebanyak tiga kali, Ia telah sanggup mengalahkan cobaan itu. KesanggupanNya dalam mengalahkan cobaan itu dikarenakan ia telah belajar akan penguasaan diri, yaitu melalui puasa selama 40 hari (Matius 4:1-11). Memang Yesus itu lahir dari Roh, tetapi Ia terdiri dari daging juga. Tuhan Yesus mengerti bahwa dengan penguasaan diri, maka cobaan iblis yang memancing hawa nafsuNya untuk melakukan dosa dapat dikalahkan. Dan perlu kita tahu bahwa Roh Allah dapat bekerja dengan leluasa apabila penguasaan diri ada dalam diri kita dan keinginan daging telah dilakukan. Roh Allah tidak bekerja secara luar biasa bukan karena metode atau program yang kurang bagus, tetapi semuanya itu disebabkan oleh karena kita masih hidup dalam kedagingan dan hawa nafsu. Oleh karena itu, saat kita sedang berpuasa untuk melatih penguasaan diri kita, maka Roh Allah itu akan muncul dan bekerja secara luar biasa. Sebab semakin kita hidup dalam penguasaan diri maka Roh Allah semakin muncul dalam kehidupan kita dan kuasa Tuhan akan bekerja tanpa batas. Apabila kita menggunakan pedoman penguasaan diri maka segala karunia buah-buah Roh Kudus akan muncul dengan subur. Dan apa artinya kita berpendidikan tinggi tanpa adanya penguasaan diri dalam hidup kita.

Taat terhadap kehendak Tuhan (Obey the Lord). Manusia pertama kali jatuh dalam dosa disebabkan karena ketidaktaatan terhadap kehendak Tuhan. Tetapi disini kita akan belajar dari pemimpin agung kita yaitu Tuhan Yesus mengenai ketaatan. Sejauh mana ketaatan daripada Tuhan Yesus mengenai ketaatan. Sejauh mana ketaatan daripada Tuhan Yesus terhadap Bapa? Ketaatan Tuhan Yesus terhadap Bapa adalah sampai kematianNya diatas kayu salib, seperti yang tertulis dalam Filipi 2: 5-11. Memang secara manusia, Tuhan Yesus tidak sanggup menghadapi pergumulan yang sedang Ia jalani yaitu harus mengalami penderitaan yang berat, bahkan sampai mati di atas kayu salib. Karena terlalu beratnya penderitaan yang Ia tanggung, sampai Tuhan Yesus berdoa sebanyak tiga kali dengan kata-kata yang sama seperti yang tertulis dalam Matius 26:39. Tetapi oleh karena ketaatanNya, Ia menyerahkan sepenuhnya ke dalam tangan Bapa, walaupun berat rasanya untuk dapat menanggung semua penderitaan itu. Dan pada akhirnya Ia ditinggikan dan diberi kuasa baik di bumi maupun di Surga.

Melalui penjelasan diatas, marilah kita senantiasa belajar hidup dalam penguasaan diri dan taat terhadap kehendak Tuhan, supaya kita tetap berkenan di hadapan Tuhan dan pelayanan kita tidak sia-sia. Amin.


Jangan menjadi orang yang hidupnya berpusat pada diri sendiri, maka anda tidak saja sedang kehilangan yang terbaik dari Tuhan, tetapi juga anda sedang merampas sukacita dan berkat orang lain yang Tuhan titipkan melalui anda. Memang mudah mengkritik dan menyalahkan atau menunjuk kesalahan orang lain. Tetapi Tuhan ingin kita memotivasi mereka, menjadi berkat, mengucapkan kata-kata iman dan kemenangan kedalam hidup mereka. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memberikan pujian kepada seseorang? (Ibrani 3:13)

Sumber : Buku DOa Puasa 40 Hari ( HARVEST TIME )

Labels: ,

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home